Nama : Niswah
NPM : 15510010
Kelas : 3PA06
·
PENGERTIAN
PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA
Psikologi
lintas budaya adalah kajian mengenai persamaan
dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya
dan kelompok etnik, mengenai hubungan-hubungan di antara ubahan psikologis dan
sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis, serta mengenai perubahan-perubahan
yang berlangsung dalam ubahan-ubahan tersebut.
·
TUJUAN MEMPELAJARI PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA
Tujuan dari kajian psikologi
Lintas Budaya adalah mencari persamaan dan perbedaan dalam fungsi-fungsi individu
secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik.
·
HUBUNGAN PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA DENGAN DISIPLIN ILMU LAIN
Psikologi lintas
budaya jelas memiliki hubungan dengan disiplin ilmu lainnya, walaupun psikologi
lintas budaya merupakan salah satu cabang dari psikologi yang berarti terdiri
dari gabungan beberapa ilmu. Hubungan antara psikologi lintas budaya dan ilmu
lainnya dapat tercipta karena pada dasarnya psikologi lintas budaya merupakan
ilmu penengah antara ilmu-ilmu yang dilihat subjek kelompok seperti sosiologi,
antropologi, ekonomi, dan lain-lain dengan ilmu yang dilihat subjek individu
seperti psikologi umum, psikologi kepribadian, dan lain-lain. Berikut ini
pemaparan dari beberapa ilmu yang berhubungan dengan psikologi lintas budaya.
1.
Hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu antropologi
Dalam mencari hubungan
antara ilmu psikologi lintas budaya dengan ilmu antropologi diperlukan
kehati-hatian, karena kedua ilmu tersebut sering kali merancukan karena tumpang
tindih dalam definisi, maupun kefokusan disiplin ilmu. Antropologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang manusia yang difokuskan hanya pada kebudayaannya,
antropologi melihat atau memahami manusia sebagai makhluk berbudaya. Sedangkan
psikologi lintas budaya melihat manusia secara psikologis namun dengan
pertimbangan latar belakang kebudayaan. Sebenarnya psikologi lintas budaya
merupakan irisan antara ilmu psikologi juga antropologi, hanya saja dilihat
lebih jauh dan luas dengan membandingkan budaya yang satu dengan budaya
lainnya. Contoh : masyarakat dunia barat tidak banyak mempunyai upacara adat
layaknya seperti masyarakat dunia timur, hal ini menimbulkan perbedaan secara
psikologis antara masyarakat dunia barat dengan dunia timur. Masyarakat dunia
timur lebih bersikap luhur karena masih tinggi tingkat kepercayaannya terhadap
mitos dan leluhur mereka sedangkan masyarakat barat kurang percaya.
2.
Hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kemasyarakatan menyangkut
struktur sosial, gejala sosial, proses-proses sosial, dan interaksi sosial.
Sosiologi memandang manusia sebagai makhluk sosial, atau makhluk berkelompok.
Dalam psikologi lintas budaya juga mempelajari psikologis kelompok dalam
perbedaan atau keragaman budaya. Karena kalau berbicara budaya tidak hanya
dipunyai oleh satu individu namun banyak individu-individu yang mempunyai
budaya yang sama dan saling berinteraksi yang bergabung dalam kelompok. Jadi,
hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu sosiologi adalah melihat persamaan
dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai buadaya
dan kelompok etnik yang berada dalam suatu kehidupan masyarakat.
3.
Hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu klinis/ medis atau kedokteran
Dalam memberikan jasa
atau pelayanan seringkali profesi-profesi yang berhubungan dengan dunia medis
juga menggunakan prinsip-prinsip ilmu psikologi lintas budaya dalam melakukan
pendekatan terhadap klien. Contoh: dikota-kota besar melahirkan dengan dokter
atau bidan merupakan hal yang wajar, namun didesa-desa atau wilayah pedalaman
terbiasa melahirkan dibantu dengan dukun anak yang tidak mempunyai pengetahuan
memadai tentang hal kesehatan. Psikologi lintas budaya diperlukan untuk
melakukan pendekatan ke para masyarakat desa agar mau melahirkan di bidan.
4.
Hubungan psikologi lintas budaya dan ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi banyak
dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan, upaya
bertahan hidup, transaksi, serta hal-hal yang mengarah pada keuntungan secara
materil. Psikologi lintas budaya melihat pola pikir, tingkah laku masyarakat
dunia dengan keragaman budayanya dalam melakukan aktivitas ekonomi. Contoh:
perilaku konsumtif masyarakat negara berkembang lebih tinggi dibanding
masyarakat negara maju. Dalam hal ini ada faktor-faktor psikologis yang terkait
seperti persepsi, motivasi, kognisi, dan lain-lain.
5.
Hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu politik
Dalam teori politik,
sistem politik itu terbangun dari berbagai sub sistem politik yang ada serta
dipengaruhi oleh sistem-sistem yang lain termasuk sistem budaya. Sementara itu,
Budaya politik sering dimaknai sebagai segala pemahaman dan perilaku individu
maupun masyarakat tentang kehidupan politik yang terjadi disuatu negara atau
disuatu tatanan sistem politik. Dengan demikian budaya politik itu secara garis
besar berhubungan dengan sikap dan perilaku politik seseorang atau masyarakat
dalam sebuah sistem politik yang tidak terlepas dari faktor psikologis. Pada
umumnya para ilmuwan politik membagi budaya politik menjadi 3 bagian atau 3
tahapan yaitu budaya politik kognitif, afektif dan evaluative.
·
PERBEDAAN PSIKOLOGI INDIGENOUS, PSIKOLOGI BUDAYA DAN ANTOPOLOGI
Perbedaaan psikologi
lintas budaya dengan psikologi indigenous
Psikologi indigenous
adalah pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar
pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan
setempat. Definisi ini, menurut Prof. Kusdwiratri Setiono, ada empat hal yang
perlu diperhatikan, yaitu:
- pengetahuan psikologi tidak dipaksakan dari luar,
melainkan dimunculkan dari tradisi budaya setempat
- psikologi yang sesungguhnya bukan berupa tingkah
laku artifisial (buatan) yang diciptakan (hasil studi eksperimental),
melainkan berupa tingkah laku keseharian
- tingkah laku dipahami dan diinterpretasi tidak
dalam kerangka teori yang diimport, melainkan dalam kerangka pemahaman
budaya setempat
- psikologi indigenous mencakup pengetahuan
psikologi yang relevan dan didesain untuk orang-orang setempat. Dengan
kata lain, psikologi indigenous mencerminkan realitas sosial dari
masyarakat setempat.
Psikologi indigenous
menurut Prof. Kusdwiratri Setiono, juga merupakan psikologi yang appropriate
(cocok; tepat; pantas) untuk setiap budaya yang ada di negara manapun.
Melalui definisi ini
dapat terlihat perbedaan antara psikologi lintas budaya dengan psikologi
indigenous, aspek yang dilihat memang sama yaitu kebudayaan namun fokusnya
berbeda. Psikologi lintas budaya melihat psikis dengan latar belakang keragaman
budaya yang universal maupun khas, sedangka indigenous psychology sebagai
understanding people in context merupakan suatu terobosan baru dalam
dunia psikologi karena mampu memahami manusia berdasarkan konteks kultural/budaya
setempat. Hal ini juga sebagai bukti bahwa setiap perilaku manusia itu akan
selalu dan pasti dipengaruhi oleh sistem nilai masyarakat setempat.
Perbedaan psikologi
lintas budaya dengan psikologi budaya
Psikologi budaya
adalah studi tentang cara tradisi budaya dan praktek sosial meregulasikan,
mengekspresikan, mengtransformasikan dan mengubah psikis manusia. Psikologi
budaya merupakan studi tentang cara subjek dan objek self dan other, psike, dan
budaya person dan konteks, figure dan ground, praktisi dan praktek hidup
bersama. Psikologi budaya mengasumsikan tentang prinsip intensionalisme, dimana
kehidupan psike adalah kehidupan person intensional.
Dapat dilihat bahwa
psikologi budaya hanya memandang psikis manusia dari akar budayanya tanpa
melihat keragaman yang ada. Psikologi budaya lebih melihat eksistensi budayanya
satu persatu dan tidak membandingkan dengan budaya lainya. Sedangkan psikologi
lintas budaya melihat pada eksistensi keragaman budaya.
Perbedaan Psikologi
Lintas Budaya dengan Antropologi
Menurut
Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada
umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta
kebudayaan yang dihasilkan. Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan
Antropologi adalah Psikologi lintas budaya melihat persamaan dan
perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan
kelompok etnik sedangkan Antropologi melihat bagaimana manusia dalam suatu
masyarkat melahirkan suatu kebudayaan.