B.J Habibie
sebagai tokoh yang memiliki mental yang sehat sesuai dengan teori Allport
- Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu ”gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasan dari teori Allport.
Kepribadian
manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system
psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau
khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kemudian
Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang
sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal ini tang menjadi
kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi
adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk
identitas diri kita.
Dalam teori
Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan,
tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan
oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh
Freud.
Ciri dari individu yang sehat menurut
Allport adalah Proprium, yaitu keseluruhan yang dimiliki individu yang berbeda
dari individu yang lain (unik).
Menurut saya, B.J Habibie memiliki ciri tersebut,
dengan melihat seluruh karya-karya yang telah beliau capai, diantara banyak
karyanya salah satunya mengenai kesuksesannya dibidang industri, yaitu setelah
menyelesaikan pendidikan doktoral, BJ Habibie mengawali karir di Jerman dengan
menjadi Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau
MBB Hamburg (1965-1969), dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan
Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB
(1969-1973). Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya
sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978
serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978
).
Sebelum memasuki usia 40 tahun, Habibie memiliki
karir yang sangat cemerlang, secemerlang ilmunya dalam desain dan konstruksi
pesawat terbang. Habibie menjadi “permata”
yang sangat berharga bagi negeri Jerman dan iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik
secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Selama bekerja di MBB
Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk
ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan
Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti
“Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.